-->

Mendidik Anak yang Keras Kepala


Mendidik Anak yang Keras Kepala. Setiap orang tua tentu saja sangat menginginkan punya anak yang baik, sholeh dan taat kepada perintah dan larangan orang tua.

Tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit orang tua yang justru mengeluhkan tentang karakter anak-anaknya yang nakal dan sangat keras kepala.

Mendidik anak supaya menjadi putra putri yang mau nurut kepada ayah bundanya. Memang bukanlah pekerjaan mudah.

Akan tetapi sebagai orang tua tentu saja anda tidak boleh menyerah begitu saja. Apalagi lantas membiarkan anak yang nakal dan keras kepala itu berbuat semaunya.

Tetapi bukan berarti orang tua harus bersikap kasar. Karena tindakan yang dilakukan dengan cara kasar, justru bisa mengakibatkan anak malah meniru kekasaran tersebut.

Kenakalan anak pada usia antara 3-5 tahun bisa dibilang wajar. Sebab fungsi kesadaran anak tersebut belum seperti layaknya kesadaran orang dewasa.

Sabar merupakan bagian penting dalam hal mendidik anak yang keras kepala. Tetaplah bersikap bijaksana terhadap anak, meski kadang kelakuannya sangat menjengkelkan.

Hindari berkata kasar disaat anda marah kepada anak. Sebab cara marah andapun juga nantinya akan ditiru oleh sang anak.

Beberapa hukuman ringan mungkin bisa diterapkan kepada anak, namun harus tetap dengan sikap dan cara yang bijak.

Sangat dibutuhkan kesabaran dan keuletan yang luar biasa memang. Untuk mendidik anak yang keras kepala dan susah diatur.

Mungkin beberapa tips berikut ini bisa anda coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat mengatasi anak yang memiliki watak dan karakter yang cukup keras.

  • Pertama luangkanlah waktu anda untuk mendengarkan apa sebenarnya yang anak anda inginkan.
  • Kemudian berikan pengertian dengan cara yang lemah lembut pada anak, bahwa yang ia pilih bisa jadi merupakan hal yang tidak baik untuk dirinya.
  • Ajari anak dengan cara seimbang. Dalam hal ini sebaiknya Anda tidak terlalu memanjakan anak, tetapi juga jangan tidak terlalu bersikap keras dalam mendidik.
  • Berikanlah anak penjelasan dengan menggunakan bahasa serta makna yang paling mudah dimengerti anak.
  • Misalkan apabila Anda meminta anak untuk tidak melakukan sesuatu, sebaiknya mintalah dengan bahasa yang sopan dan santun supaya mudah dimengerti oleh mereka.
  • Jangan bersikap tidak konsisten di hadapan anak. Contohnya pada saat Anda melarang anak melakukan sesuatu, jangan kemudian Anda memberikannya izin setelah ia menangis keras.
  • Berikan pengertian yang tepat sehingga anak bisa memahami tentang larangan yang Anda berikan, dan apa konsekuensinya.
  • Berilah pengertian kepada anak, bahwa tangisan di depan umum merupakan sikap yang buruk dan tidak boleh dilakukan.
  • Ajari anak untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan cara yang terpuji, dan supaya anak tidak menangis ketika keinginannya tidak dapat anda dipenuhi.
  • Apabila anak masih tidak mau mengikuti perintah Anda, jangan terlalu memaksanya, terlebih jika tengah berada di tempat umum.
  • Lalu pilihlah waktu yang tepat untuk memberitahu anak, bahwa yang ia lakukan adalah hal yang salah.
  • Hindari untuk bersuara keras pada saat menyuruh atau melarang anak ketika melakukan sesuatu.
  • Usahakan sebisa mungkin, menghindari untuk bertengkar dengan pasangan pada saat berada di dekat anak.
  • Karena bukan tidak mungkin sikap tersebut bisa dicontoh atau ditiru oleh anak Anda.
  • Kemudian berikan anak bentuk penghargaan, seperti ucapan terima kasih atau pujian apabila Anak melakukan kebaikan.
  • Serta berikan anak hukuman yang sesuai dan mendidik jika anak melakukan suatu kesalahan.

Itulah tips cara mendidik anak yang keras kepala. Mudah-mudahan cara yang telah dijelaskan tadi dapat membantu mengatasi masalah kenakalan anak yang memiliki karakter keras kepala.

Semoga artikel ini bermanfaat, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak nakal yang keras kepala dan susah diatur.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mendidik Anak yang Keras Kepala"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel