-->

Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun

anak-usia-3-tahun

Dalam hal mendidik anak usia 3 tahun memang sangat dibutuhkan kesabaran extra. Karena menginjak usia anak 3 atau 4 tahun, biasanya anak sudah mampu mengembangkan otonomi dirinya. Sehingga banyak perubahan perilaku yang dapat dilihat. Seperti anak mulai sangat egois, susah diatur, keras kepala, mudah marah atau tempramental.

Sebetulnya hal tersebut terjadi karena adanya periode atau tahapan perkembangan pada diri anak tersebut. Hal itu merupakan dasar bagi anak agar mereka nantinya dapat mengembangkan sikap mandiri. Serta dapat mengembangkan kemampuannya dalam hal belajar menunda keinginan yang ada di dalam dirinya sendiri.

Bimbingan Orang Tua Menunjang Dalam Mendidik Anak Umur 3 tahun

Supaya anak dapat belajar dengan baik dan mampu menyelesaikan semua tahapan ini, tentu saja akan membutuhkan bantuan serta bimbingan dari kedua orgtuanya. Orangtua dan lingkungan di sekitarnya merupakan faktor penting, dan menentukan apakah anak dapat mengembangkan kepribadian yang mandiri.

Seperti bisa bersabar, dan bisa belajar menerima kenyataan bahwa ternyata tidak semua yang diinginkannya bisa selamanya terpenuhi. Juga sebagai monitoring untuk melihat apakah anak dapat berbagi dengan orang lain, atau malah sebaliknya.

Untuk itu akan sangat dibutuhkan usaha serta kesabaran tidak sedikit dari para orang tua dalam menghadapi anak di usia3 tahun ini. Sangat disarankan bagi para orang tua, khususnya untuk setiap Ibu agar selalu mengevaluasi pola asuh serta penerapan disiplin untuk diterapkan di rumah.

Suami Istri Harus Sepakat Menentuka Aturan Tetap Secara Disiplin

Tentunya dalam hal ini kedua orang tua antara suami istri harus memiliki pandangan yang serupa mengenai pola asuh serta penerapan disiplin seperti apa yang akan diterapkan kepada anak-anak nantinya.

Kemudian tugas berikutnya yaitu berusaha secara maksimal supaya pola asuh, disiplin, serta aturan-aturan yang dibuat dan telah disepakati bersama tersebut. Harus betul-betul diterapkan dengan konsisten. Karena jika tidak, maka hasilnya nanti tidak akan sesuai dengan yang sejak awal diharapkan oleh orang tua.

Pada dasarnya semua anak, apalagi mereka yang sangat aktif memerlukan aktivitas yang terstruktur secara teratur dengan baik. Sebab tidak baik jika anak menghabiskan waktu tanpa arahan orangtua. Seperti hanya berlarian, lompat-lompat di kursi atau di tempat tidur. Sebaiknya Ibu mulai menata kegiatan anak dengan membuat jadwal kegiatan harian bagi anak.

Dengan begitu ibu bisa memberikan kegiatan alternatif pada waktu luang anak. Seperti, setelah pulang sekolah dan selesai makan siang, berikan alternatif kegiatan seperti main playdough, melukis, atau kegiatan lain yang bersipat mendidik dan bermanpaat.

Lalu pada sore hari, ibu bisa mengajaknya bersepeda atau jalan-jalan keliling kampung. Begitu juga saat hari libur, orang tua dapat mengajak anak hiking ke tempat yang berkontur turun naik. Apabila kondisi memungkinkan Anda bisa membawa anak-anak berenang.

Pada anak yang cenderung lebih aktif, dan agresif orangtua dituntut untuk memberikan banyak alternatif kegiatan, terutama aktifitas yang dapat memuaskan kebutuhan kerja otot sang anak.

Memberikan Reward Penting Dalam Mendidik Anak Usia 3 Tahun

Penting memberikan penghargaan berupa pujian yang tulus dari hati Anda, atau berupa peluk cium ketika setiap kali anak Anda bisa berperilaku positif, apa pun itu bentuknya beri mereka reward yang membuat hatinya gembira.

Bisa juga seperti dengan memberikan ucapan "Ibu sayang kamu adik, Ayah dan Bunda sangat mencinta kamu", atau "Ummi dan Abi sayang sekali sama adik". Itu beberapa contoh ungkapan perasaan yang dapat diucapkan orang tua kepada anak. Hal tersebut bertujuan untuk meyakinkan kepada anak bahwa anda sebagai orang tua benar-benar sangat mencintainya.

Tapi sebaliknya jika perilaku anak justru melakukan hal yang negatif, disarankan anda tidak perlu memperhatikannya. Anda cukup hanya mengambil sikap dengan cara menegurnya menggunakan nada tegas, yang menunjukan bahwa anda tidak suka jika anak melakukan hal tersebut.

Misalnya, ketika anak berbicara dengan kata-kata kasar atau kotor, anda bisa katakan : "Maaf sayang, Ibu sedih sekali bila kamu mengucapkan kata-kata itu, karena itu tidak baik, jika kamu sering mengucapkan kata-kata itu, nanti banyak orang tidak akan suka sama kamu."

Lalu jika anak Anda ternyata masih mengucapkan kata-kata kasar atau kotor, disarankan jangan pedulikan, melainkan berusahalah untuk mengalihkan perhatian anak kepada aktivitas yang lain. Seperti dengan cara mengajaknya bercerita atau mendongeng.

Ibu bisa selalu memasukkan nilai-nilai yang diinginkan, misalnya dengan sering mengatakan kepada anak bahwa anak yang sopan dan bicara yang baik pasti akan disayang semua orang, dan sebaliknya.

Selebihnya, saya rasa ibu-ibu semua jauh lebih mengetahui dan mengenal anak-anak tercinta dengan lebih baik. Karena justru psikolog terbaik bagi seorang anak adalah orang tua mereka sendiri.

Mari kita ber-do’a dengan tulus dan kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah dan disertai usaha anda secara maksimal. Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang ikhlas, sabar, bijaksana dan cerdas dalam mendidik anak.

Karena bagaimanapun kondisi anak kita, mereka merupakan anugerah terindah yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orangtua, dan sudah menjadi tugas serta kewajiban orang tua untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel